Minggu, 02 Februari 2014

Menghijabkan Hati Lebih Penting


_ Menghijabkan Hati Lebih Penting _

Bila memang Anda tidak siap untuk berhijab, mengapa Anda memaksakan diri?

Terlepas dari penilaian orang bahwa pakaian dapat menjadi satu identitas, pakaian tidak lebih dari sebuah kain yang menutup tubuh kita. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka baru menyadari bahwa mereka dalam keadaan telanjang. Lalu mereka mengambil dedaunan untuk menutupi tubuh mereka, agar terhindar dari rasa malu (Taurat, Kitab Kejadian 3:7).
Dengan tindakan tersebut, apakah Adam dan Hawa sudah terbebas dari permasalahannya? Jelas tidak! Masalah utama Adam bukan terletak pada “ketelanjangan”nya. Tetapi pada “pelanggaran”nya!
Pernahkah Anda “merasa malu” karena menyembunyikan dosa di hadapan Allah? Inilah “rasa malu” yang harus dibersihkan. “Rasa malu” ini tidak dapat ditutupi dengan berhijab. Tidak berhijab bukan berarti bukan islam.

Di balik Jibab ada kemunafikan.....
Saat ini Kerudung Jilbab bukan lagi sekedar penutup kepala, bukan juga sebagai pelengkap busana,melainkan sebuah topeng untuk menutupi kemunafikannya dan anda mempermainkan Jilbab sama juga mempermainkan agama mu sendiri ....

Rasulullah pernah bersabda : “Akan datang suatu masa dimana banyak wanita telanjang meskipun berpakaian. Mereka berkeinginan agar para pria tertarik kepada mereka dan mereka tertarik kepada para pria itu. Para wanita itu bahkan tidak berhak mencium bau surga”

Jilbab itu menghapus rasa iri dari kesenjangan ekonomi yang mungkin ada. Jilbab menggambarkan status yang sama pada wanita Muslim. Apakah mereka miskin atau kaya, Jilbab memberikan kehormatan dan martabat yang sama bagi setiap wanita.



_ رزقا 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar