Senin, 28 Desember 2015

Lelah...

Entah apa yang aku rasakan saat ini
Hanya butiran air mata yang terus jatuh membasahi pipi
Aku lelah dengan semua ini

Sangat sulit menjelaskan apa yang saat ini ada dalam hatiku
Sesak, perih, pedih, hampa, semua menjadi satu

Ingin rasanya pergi jauh
Menyendiri dan bercerita kepada langit
Betapa sakit dan sesaknya dada ini menahan pedihnya luka hati

Ya Allah
Hanya engkau yang tau apa yang saat ini hamba rasakan.
Hanya kepada engkau aku berserah diri
Hanya kepada engkau aku mengadu

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu 
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui segala yang terbaik buat hambaMu ini

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat 
Dengarlah rintihan dari hambaMu ini


حج ريسكي 

Cukup Allah Yang tau

Cukuplah kita sendiri yang mengetahuinya dan Allahlah tempat kita menumpahkan segala rasa yang ada di hati, hanya Allah tempat kita mengadu, tempat kita berserah diri.

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

Senyum kita masih ada, tawa kita kadang masih terlihat dan gurauan itu juga masih kita berikan kepada setiap orang di dekat kita, tidak ada yang tahu bahawa disebalik apa yang mereka lihat dari mimik wajah & tingkah laku kita sebenarnya kita sedang terluka.

Kita ingin menangis saat itu, tetapi tidak ada yang tahu tentang itu. 

Hanya Allah dan kita sahaja  yang mengetahui dalam hati, hanya Allah tempat kita mengembalikan semua rasa di dalam hati, hanya Allah pengubat sakit & lara hati ini.

Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar walahaulawalaquwataillabillah rangkaian kalimat ini yang membasahi bibir kita, menggetarkan hati yang sedang kita pupuk kembali, menemani butiran air yang menitis dari kelopak mata.

Ya Rabb…

Semua datangnya dari Engkau dan semua akan kembali kepada Engkau, maka aku serahkan semua rasa ini kepadaMu Ya Rabb… 

Kuatkanlah aku menghadapi setiap ujian yang Engkau berikan, Ikhlaskanlah hati akuuntuk menerima setiap takdir yang Engkau tuliskan kepada aku. 

Hanya Engkau Ya Rabb yang mengetahui dengan benar dalamnya hati aku maka aku memohon tuntunlah diri ini untuk tetap berada dalam kebenaranMu Amin Allahumma Amin


حج  ريسكي 


Percayalah Bahwa Allah Maha tahu Yang Terbaik Untuk Hamba-Nya

Percayalah Bahwa Allah Maha tahu Yang Terbaik Untuk Hamba-Nya


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah : 216)

semoga kisah ini dapat ‘merawat’ hati2 yang sedang sedih dan kecewa. BarokaLLAHu fikumm… ^
Seorang lelaki berdoa kepada Allah SWT agar diberikan bunga dan kupu-kupu Namun Allah SWT memberikannya kaktus dan ulat Lelaki ini sedih, tidak mengerti kenapa pemberian-Nya berbeda dengan apa-apa yang dia minta Kemudian dia berfikir : “Allah SWT kan mempunyai banyak umat yang harus diurus…”

Dan dia memutuskan untuk tidak mempersoalkannya doanya lagi Setelah beberapa lama, lelaki ini memikirkan kembali doanya yang telah lama dilupakannya Lelaki ini amat terperanjat ketika melihat dari pohon kaktus yang buruk dan berduri itu telah tumbuh bunga yang sangat cantik Dan dari ulat yang terselubung, telah berubah menjadi kupu-kupu yang tidak kalah cantik…
Allah SWT selalu melakukan semua perkara dengan benar !

Cara  Allah SWT selalu cara yang terbaik, walaupun kelihatannya semuanya salah Jika anda memohon sesuatu dan menerima yang lain dari Allah SWT, Percayalah, Yakinlah bahwa Allah SWT senantiasa memberikan apa yang anda pinta pada waktu yang tepat…

Apa yang anda pinta … tidak selalu apa yang dibutuhkan !

Allah SWT tidak pernah gagal memenuhi permintaan hamba-Nya, teruslah berdoa kepada-Nya tanpa ragu dan mengeluh…

Duri hari ini … adalah bunga hari esok !

Allah SWT memberikan pilihan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan ketentuan kepada-Nya.

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.: Bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa dengan membaca: “Ya Allah, kepada-Mulah aku berserah diri dan kepada-Mulah aku beriman, terhadap-Mu aku bertawakkal dan kepada-Mu aku kembali serta dengan (pertolongan) Engkau aku berperang. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau, agar Engkau tidak menyesatkan aku, Engkaulah Yang Maha Hidup dan tidak akan mati sedang jin dan manusia semuanya akan mati” (Shahih Muslim No.4894)

“Senantiasa seseorang itu meminta (kepada makhluk) sampai dia bertemu Allah ta’ala (pada hari kiamat) dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun pada wajahnya.” (HR. Al Bukhari, 3/338- Fathul Bari dan Muslim, no. 1040)

Dari Annas ra. ia berkata, “saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman , `Hai anak adam, selama kamu berdoa dan menggantungkan harapan kepada-Ku pasti Aku ampuni semua dosa yang telah kamu perbuat dan Aku tidak perduli betapapun banyaknya. Hai anak adam, andaikan dosa-dosamu bagaikan awan dilangit kemudian kamu memohon ampun kepada-Ku pasti Aku mengampunimu dan Aku tidak perduli berapapun banyaknya. Hai anak adam andaikan kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa sebanyak isi bumi kemudian kamu menghadap-Ku sedangkan kamu tidak menyekutukan Aku maka Aku akan menghampirimu sebanyak isi bumi pula.” (HR. Tirmidzi, Hadist Hasan)..

Jadi percayalah Allah maha tahu yang terbaik untuk UmatNya


   حج ريسكي 


Kamis, 24 Desember 2015

Calon ImamKu...

Duhai calon ayah dari anak2ku, 
bagaimana shalat malammu? 
Bagaimana hafalan Al-Qur'anmu? 
Masihkah kau tawadhu menjaga mata dan hatimu? 
Masihkah kau berharap agar aku segera ada disisimu, memasak untukmu, menyiapkan baju kerjamu? 
Aku percaya kau disana masih istiqamah berjuang dalam keyakinan dan kesabaran menjemputku. 

Nanti, bimbinglah aku dalam menuju surgaNya, 
seperti Rasulullah membimbing Khadijah, 
seperti Ali membimbing Fatimah 

Nanti, Jadilah imamku di pagi dan malam, 
saat aku ada berada satu shaf tepat di belakangmu
Nanti saat kita berdua sengsara, 
kita tumpahkan segala derita diatas sajadah, 
bersama para malaikat yang menyaksikan cinta kita dan tak ragu untuk ikut berdoa 

Nanti, ceritakan padaku kisah2 hidupmu, katakan padaku rahasia2mu, saat kepalaku bersandar di bahumu.
Duhai calon ayah dari anak2ku, berapa buah hati yang ingin kau punya? Satu? dua? tiga? 
Berapapun nanti, aku ingin kau ajarkan mereka segala ilmu yang kau tahu.

Wahai engkau, laki-laki yang masih Allah rahasiakan namanya. Jika suatu saat engkau meminta kesempurnaan ragawi dariku, mungkin takkan sanggup aku berikan, karena akan selalu ada yang lebih cantik dari diri ini. 
Tapi percayalah aku sedang berusaha untuk menjadi seorang wanita yang amanah dalam menjaga kepercayaanmu sebagai seorang lmam 

Wahai engkau, laki-laki yang masih Allah simpan sosoknya, Jika suatu saat engkau menuntutku untuk menjadi manusia tanpa cela, mungkin takkan sanggup kupenuhi itu semua, karena aku punya keterbatasan sama sepertimu. 
Tapi percayalah, Aku sedang berusaha untuk menjadi seorang wanita yang patuh pada suami tanpa melanggar aturan RobbKu 

Wahai engkau, laki-laki yang masih Allah tutupi jati dirinya, Jika suatu saat engkau menginginkan aku membantu mu dalam mencari rezeki, mungkin perjuanganku takkan bisa sekeras engkau karena aku ingin menjadi madrasah 24 jam untuk buah hati kita.

Untukmu seseorang yang akan menemaniku di masa depan
Kamu..
Siapa kamu?
Siapa namamu?
Dimana kamu berada?
Aku menantimu bersama semua pengabdian ku yang tertunda

Untukmu calon imamku yang aku tidak tahu dimana engkau berada
Suatu saat bila engkau datang
Tolong cintai aku karena Allah
Bimbinglah aku
Jadilah imam dalam solatku
Izinkan bakti dan taat ku menyatu bersama senyum diwajah yang teduhmu

Untukmu calon imamku yang entah sedang apa..
Ketahuilah aku ini adalah orang asing untukmu..
Nanti..
Terangkanlah apa-apa yang tidak engkau sukai
Agar aku bisa mengenalmu secara utuh

Untukmu calon imamku yang sedang memantaskan dirinya dihadapan Allah..
Bahwa aku disini selalu menantimu dalam taat
Menanti untuk menjadi belahan jiwamu
Menanti untuk menjadi penyejuk hatimu
Dan aku menanti untuk menjadi bidadari untukmu..

Sampai bertemu pada suatu masa,
Calon imam ku....


_  حج ريسكي 

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang Sebenarnya

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang Sebenarnya 

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk pertama kali  diadakan selaku media penyemangat para pejuang Muslim dalam menghadapi tentara Salib dalam era Perang Salib.

bertepatan pada tanggal 2 Rabiul Awal Tahun Gajah ataupun yang bertepatan dengan 20 Bulan april 571 Masehi, Muhammad SAW lahir di kota Makkah. Putra dari pasangan Abdullah dan Aminah lahir di Makkah, Sekitar 200 meter dari Masjidil Haram.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu dari masa sampai kemasa, di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid Nabi) men-jadi momentum bernilai yang kerap diperingati tiap tahunnya oleh segenap umat di belahan dunia dengan beraneka ragam tradisi masing-masing. Lantas, siapakah pionir pelaksanaan peringatan Maulid Nabi tersebut?

Masih menurut referensi yang sama, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang pertama kalinya diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi, pendiri Dinasti Ayyubiyah. Salahuddin adalah jenderal yang juga pejuang Muslim Kurdi yang bersal dari Tikrit, Irak.

Keberaniannya dalam memimpin perang ketika itu dikenal oleh beragam kalangan, baik kawan ataupun lawan. Ketika itu, Sultan Salahuddin al-Ayyubi sedang berperang menghadapi Pasukan Salib yang berasal dari seluruh Eropa.

Pasukan Salib tersebut dipimpin oleh Richard yang dikenal dengan sebutan Sang Hati Singa. Sultan Salahuddin al-Ayyubi lalu seraya menyiapkan pasukannya menceritakan kembali riwayat Nabi Muhammad SAW.

Kisah Nabi Muhammad SAW dan juga perjuangannya dalam membela agama Allah SWT banyak sekali dan juga butuh diteladani. Terutama, perjuangan ketika Rasul ALLAH Muahammad SAW dan juga pasukannya berperang melawan musuh Allah.

Kisah-kisah Rasulullah SAW yang diceritakan terkait dengan perang diikuti olehnya. Peperangan pun tidak dapat dihindari sebab adanya perintah Allah SWT untuk membela diri.

Peperangan yang dilakukannya pun sekadar untuk menegakkan agama Allah SWT dan  mempertahankan diri. Tujuh perang besar yang diikuti Rasulullah, yaitu Perang Badar, Uhud, Ghatafan, Khandaq, Khaibar, Mu’tah, dan juga Hunain.

Sesudah menceritakan kisah-kisah Rasulullah SAW, Sultan Salahuddin al-Ayyubi menjadikan kegiatan tersebut selaku fasilitas untuk mengobarkan semangat juang dan juga berkorban untuk menyelamatkan umat Islam diseluruh dunia. Dampaknya nampak positif dengan kemenangan Salahuddin.

Akhirnya, Sultan Salahuddin al-Ayyubi berhasil memimpin tentara Islam memasuki Yerusalem dengan mengalahkan pasukan Salib yang dipimpin oleh Richard. Sesudah perang tersebut, peringatan Maulid Nabi Muhammad lalu diselenggarakan oleh penguasa Islam di Timur Tengah.

Hingga kini, tradisi peringatan Maulid Nabi SAW tetap dipertahankan oleh banyak kalangan. Kegiatan tersebut, antara yg lain, bertujuan untuk membesarkan nama dan juga meneladani sirahnya.

Ini agar umat Islam memiliki semangat menegakkan agama Allah dan juga senantiasa mendengungkan nama Allah agar terus memperoleh rahmat-Nya. Keteladanan Rasul tersebut sebagaimana tertuang di surah al-Ahzab ayat 21.

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah “SAW” teladan yang baik bagimu ialah bagi orang-orang yang berharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia banyak menyebut Allah SWT.”.



Rabu, 19 Agustus 2015

Hijabku Mahkotaku

indahnya berjilbab…..

indahnya hidupku……

Saya sendiri sama dengan kebanyakan gadis di luar sana yang tidak mengetahui secara pasti apa yang mendorong saya untuk mengenakan mahkota islamiah ini. Yang pasti ada sebuah hidayah yang membuat saya begitu yakin untuk menggunakan mahkota islamiah ini. 

Hijab perlahan merubah tatanan hidup saya, saya lebih merasa damai dan terlindungi. Saya merasa lebih dihargai sebagai seorang perempuan, karna kaum pria lebih sungkan jika ingin mendekati saya. 

Setelah berhijab, saya ingin selalu dekat dengan Allah, mematuhi semua perintah-Nya dan berusaha untuk terus mengenal agama saya sendiri lebih jauh dan juga memperbaiki diri saya yang masih jauh dari sempurna.

" saya belum siap, hijabbin hati aja dulu "

Sering kali saya mendengar kalimat seperti itu. Tapi menurut saya, dipakai aja dulu jilbabnya, masalah syar'i atau fashion kan bisa dipelajari, hidup adalah proses. 

Hijab itu bukan sebuah pilihan tapi kewajiban, bukan kemauan ataupun pilihan. Setiap muslimah wajib mengngenakan hijab tanpa harus menunggu siap atau tidaknya, karna hijab merupakan salah satu perintah dari Allah.

 Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.S Al-Ahzab 59:

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri kaum mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"


Ada juga kalimat yang seperti ini yang juga sering kali saya dengar. 

" Wanita berhijab belum tentu soleha "

Tapi menurut saya wanita yang soleha pasti berhijab. 

Setelah beberapa lama mengenakan hijab, saya masih istiqomah dengan hijab yang saya  kenakan. Semoga Allah tetap meneguhkan hati saya untuk tetap berhijab. 

" Semoga Allah memberi hidayah pada semua muslimah untuk berada di atas ketaatan dan istiqomah diatasnya "


ريسكي 



Rabu, 20 Mei 2015

Bulan Sya'ban 1436 H

Bulan Syaban 1436 H – 

Bulan Sya’ban 1436 H atau 2015 sudah kita masuki. Lalu tahukah kita apa itu bulan Sya’ban?, peristiwa apa yang terjadi pada bulan sya’ban?, keistimewaan bulan sya’ban?, amalan bulan sya,ban?. Sederet pertanyaan diatas akan coba diungkap pada kesempatan kali ini, tentu dari berbagi referensi, baik referensi online maupun referensi konvensional.

Apakah Itu Bulan Sya’ban

Bulan Sya’ban adalah bulan ke 8 dalam penanggalan Hijriyah atau kalender Islam. Bulan Sya’ban tahun 2015 ini akan jatu bertepatan pada tanggal 19 Mei 2015 masehi. Sya’ban secara bahasa berasal dari dua kata, yaitu dari kata: Syi’bun – Sya’ban – artinya (menurut para ulama), orang-orang Arab zaman Jahiliyah dahulu  pada bulan-bulan tersebut mereka mencari tempat-tempat dimana terdapat mata air. Negara Arab tanahnya kering, tandus, tidak sembarang tempat ada air. Makna kata sya’ban lainnya adalah bulan antar bulan Rajab dengan Bulan Ramadhan. Menurut Imam Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arob, makna kata Sya’ban adalah dari lafadz Sya’aba atau berarti dhoharo (tampak) diantara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.

Kapan Bulan Sya’ban

Bulan Sya’ban 1436 H atau Sya’ban 2015 jatuh pada Hari tanggal Selasa 19 Mei 2015. Ijtima’ Matahari dan Bulan jatuh pada rasi bintang: TSUUR 26 drajat, 25 menit, 50 detik. Ijtima’ Matahari dan Bulan jatuh pada hari: SENIN jam 10:56:25 -SIANG HARI- Bilangan jam dari ijtima’ sampai terbenam matahari: 7 jam, 3 menit, 35 detik Tinggi hilal setelah terbenam matahari: 3 drajat, 31 menit, 48 detik
Maka: 1 Sya’ban 1436 Jatuh pada hari: SELASA 1 Sya’ban 1436: 19 Mei 2015, Ayyamul Bidh: 31-01-02 Juni 2015.

Peristiwa yang terjadi Pada Bulan Sya’ban

Adapun Peristiwa yang terjadi pada bulan Sya’ban adalah sebagai berikut:

  • Pada Sya’ban, Allah berkenan untuk merubah arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsho (palestina) ke arah Masjidil Haram (arab Saudi), yang sebelumnya tatkala umat Islam berada di Kota Madinah, jika melakukan shalat kiblatnya mengarah ke arah Baitul Maqdis.  Tepatnya pada 15 Sya’ban, Allah berkenan memindah kiblat umat Islam menuju Masjidil Haram.
  • Pada bulan Sya’ban, segala amal manusia dalam jangka waktu satu tahun dilaporkan kehadirat Allah SWT. Sebagaimana hadits yang disampaikan sahabat Usamah bib Zaid ra. ; “Saya pernah berkata: Ya Rasulullah! Saya tidak melihat  Anda berpuasa penuh pada bulan lain, seperti puasa Anda di bulan Sya’ban ini? Beliau menjawab: Pada bulan ini adalah sebuah bulan yang banyak dilalaikan oleh umat manusia, dan dia berada diantara Rajab dan Ramadhan yang pada bulan tersebut seluruh amal manusia dilaporkan ke hadirat Allah, maka aku senang tatkala amal ibadahku dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasaiy).
  • Pada bulan ini, khususnya pada malam Nisfu Sya’ban, Allah berkenan untuk menentukan umur manusia. Seperti dalam hadits Aisyah ra, yang pernah bertanya kepada Nabi SAW : Wahai Rasulullah, apakah bulan yang Anda paling sukai untuk melakukan puasa adalah bulan Sya’ban? Beliau menjawab: Sesungguhnya Allah pada bulan ini menetapkan setiap jiwa manusia yang akan mati pada satu tahun ke depan, maka aku senang tatkala ajalku tiba aku sedang dalam keadaan puasa."

Keistimewaan Bulan Sya'ban:

1. Menurut Imam Nawawi, pada hari nisfu Sya'ban (hari ke lima belas) tahun kedua Hijriyah, telah berlaku pertukaran kiblat umat Islam yaitu dari Masjid Al-Aqsa ke Kab'bah di Masjid Al-Haram.

2. Telah terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun kelima Hijrah.
Kemenangan berpihak kepada Islam dan terjadinya perang Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.

3. Bulan Sya'ban merupakan bulan dimana amal-amal kita diangkat untuk dihadapkan kepada Tuhan.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat An Nasai dan Abu Dawud dan ditashih oleh Ibnu Huzaimah dari Usamah bin Zaid, katanya,
"Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti puasa tuan di Bulan Sya'ban."
Beliau menjawab, "Itu adalah bulan yang dilupakan oleh manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban itu bulan amal-amal diangkat ke hadapan Tuhan semesta alam. Oleh karena itu, aku senang apabila amalku diangkat, sedangkan aku berpuasa."

4. Bulan Membaca Al-Qur'an.
Diriwayarkan dari Anas ra, berkata,
"Adalah orang-orang muslim apabila masuk bulan Sya'ban, mereka membuka mushaf-mushaf Al Qur'an dan membacanya, mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk memberi kekuatan kepada orang-orang yang lemah dan orang-orang miskin untuk melakukan puasa Ramadan."

Berkata Salamah bin Suhail,
"Telah dikatakan bahwa bulan Sya'ban itu merupakan bulannya para qurra' (pembaca Al Qur'an)."

Dan adalah Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan Sya'ban dia berkata,
"Inilah bulannya para qurra'."

Dari 'Amr bin Qais Al-Mula'i apabila masuk bulan Sya'ban dia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk membaca Al-Qur'an."

5. Bulannya Rasulullah SAW.
Hal ini berdasarkan sabda baliau yang berbunyi,
"Bulan Rajab itu adalah bulan Allah, bulan Sya'ban adalah bulanku dan bulan Ramadan adalah bulannya umatku."

Rasulullah SAW pada setiap setiap malam tanggal 15 Sya'ban selalu melakukan shalat malam dengan sangat lama, menunaikan kewajiban bersyukur kepada Allah SWT, sehingga Al-Hafidh Al-Baihaqi dalam kitab Musnadnya meriwayatkan hadits dari A'isyah ra katanya,
"Rasulullah SAW pada suatu malam bangun, lalu melakukan shalat. Beliau memperlama sujud, sehingga aku mengira beliau telah wafat. Setelah aku melihat yang demikian itu, aku bangun sehingga menggerakkan ibu jari beliau, dan ibu jari beliau bergerak."

6. Pada setiap malam nisfu Sya'ban, Rasulullah SAW selalu mendoakan umatnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Dalam hal ini, Sayyidina Ali ra menceritakan sebagai berikut,
"Susungguhnya Rasulullah SAW keluar pada malam ini (malam nisfu sya'ban) ke Baqi' (kuburan dekat masjid Nabawi) dan aku mendapatkan beliau dalam keadaan memintaan ampun bagi orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dan para syuhada."

Banyak hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab musnad beliau, Imam At-Tirmidzi At-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Al Baihaqi dan An Nasai, yang menetapkan bahwa Rasulullah SAW adalah memuliakan malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak shalat, doa dan istighfar.

Jadi, bukanlah perbuatan bid'ah dan bukan pula perbuatan aneh jika malam nisfu Sya'ban dijadikan malam untuk banyak berzikir, berdoa dan istighfar dan melakukan shalat bagi kaum muslimin.

7. Bulan turunnya Allah SWT ke muka bumi.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku mengampuninya? Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga Aku memberinya rezeki? Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku dapat menyelamatkannya? Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian, sehingga terbit fajar."

Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh syafaat (pertolongan).
Menurut Al Ghazali, pada malam ke 13 di bulan Sya'ban, Allah SWT memberikan tiga syafaat kepada hamba-hambanya.
Sedangkan pada malan ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.

Amalan Bulan Syaban

Amalan-amalan umum (pada bulan ini) adalah sebagai berikut:

Membaca (zikir berikut) sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap hari.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَ أَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ

Astaghfirullaha wa as-aluhut-taubah

Membaca (zikir berikut) sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap hari.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahalladzî lâ ilâha illa huwarrahmânurrahîm al-hayyul-qayyûmu wa atuubu ilaihi

Menurut sebagian hadis, al-hayyul qayyûm dibaca sebelum ar-rahmânur rahîm. Jika dibaca dengan kedua cara tersebut, justru lebih baik. Dari sebagian hadis dapat dipahami bahwa doa dan zikir terbaik di bulan ini adalah istighfar, dan sesiapa membaca istighfar sebanyak tujuh puluh kali dalam setiap harinya, pahalanya sama dengan membaca istighfar sebanyak tujuh puluh ribu kali di bulan-bulan lain.

Bersedekah

Bersedekah meskipun dengan setengah biji kurma sehingga Allah akan mengharamkan badan kita dari api jahanam. Diriwayatkan bahwa Imam Shadiq as pernah ditanya tentang keutamaan berpuasa di bulan Rajab. Beliau berkata, “Mengapa kalian lupa dengan puasa di bulan Sya’ban?” Perawi berkata, “Wahai putra Rasulullah, apakah pahala orang yang berpuasa satu hari di bulan Sya’ban?” “Demi Allah, surga adalah pahalanya,” tegas beliau. Ia bertanya kembali, “Wahai Putra Rasulullah, apakah amalan terbaik di bulan ini?” Beliau berkata, “Bersedekah dan istighfar. Sesiapa bersedekah di bulan Sya’ban, Allah Swt akan memelihara sedekah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya sehingga pada hari kiamat sedekah tersebut sampai di tangan pemiliknya seperti Gunung Uhud besarnya.”

Membaca Doa 1000x

Membaca bacaan (berikut ini) sebanyak seribu kali di sepanjang bulan karena ia memiliki pahala yang tak terhingga. Di antaranya, ibadah seribu tahun akan ditulis di catatan amalnya.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ

Laa ilaaha illallahu wa laa na’budu illa iyyahu mukhlishiina lahuddiinaa wa law karihal musyrikuuna

(Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali Ia dengan memurnikan agama hanya bagi-Nya meskipun kaum musyrikin menentang [kami])

Shalat Sunnat

Mendirikan dua rakaat shalat di setiap hari Kamis. Pada setiap raka’at, setelah membaca surah al-Fâtihah, bacalah surah at-Tauhîd sebanyak seratus kali. Setelah membaca salam, bacalah shalawat sebanyak seratus kali.


ريسكي 




Senin, 18 Mei 2015

Cara Sholat bagi Perempuan

Cara Sholat bagi Perempuan.

Pada dasarnya cara sholat bagi perempuan sama dengan shalat bagi laki - laki. Perbedaannya hanya pada:
1) Takbir.
Pada takbir, baik takbiratul ihram maupun takbir intiqal posisinya adalah:
a. Kaki agak dirapatkan.
b. Kedua siku dirapatkan dengan kedua lambung.
c. Telapak tangan sejajar dengan bahu.


2) Ruku
Pada saat ruku posisinya adalah:
a. Perut agak menempel pada paha.
b. Kedua tangan memegang ke lutut dalam keadaan lurus dan siku agak dirapatkan dengan anggota badan lainnya sehingga mengganjal kedua buah dadanya.

3) Sujud
Pada saat sujud posisinya adalah:
a. Perut menempel pada paha.
b. Kedua siku dirapatkan pada kedua lambung.

4) Pakaian untuk shalat (Mukena) harus menutupi seluruh tubuhnya, kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dengan demikian, kedua telapak kakinya tidak boleh terbuka.


ريسكي 

Jumat, 15 Mei 2015

PERISTIWA ISRA MI'RAJ

Peristiwa Isra Mi’raj dinilai sebagai tonggak sejarah peradaban baru manusia. Kejadian itu tidak hanya menceritakan kebesaran Allah Swt. saat memperjalankan nabi-Nya dari Mekah ke Yerusalem sekaligus mengangkatnya ke atas langit dan kembali lagi ke bumi dalam satu malam, tetapi juga bagaimana Nabi Muhammad saw diperintahkan untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu, yang sampai sekarang shalat 5 waktu adalah ibadah harian yang wajib didirikan oleh setiap umat islam.

  • Pengertian Isra’ Menurut Bahasa dan Istilah

    Secara bahasa, Pengertian isra’ adalah berjalan pada malam hari.
    Sedangkan Menurut Istilah Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. pada malam hari dari Masjid Haram ke Masjid Al-Aqsa.

  • Pengertian Mi’raj Menurut Bahasa dan Istilah

    Pengertian Mi’raj Menurut bahasa adalah tangga untuk naik ke atas.
    Sedangkan pengertian mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. naik dari bumi ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke sidratulmuntaha hingga menerima wahyu di hadirat Allah Swt.

Jadi Isra’ Mi’raj adalah perjalanan Nabi pada malam hari dari Masjid al- Haram ke Masjid al-Aqsha kemudian dilanjutkan ke Sidrat al-Muntaha guna menghadap kepada Allah swt.

Israk Mikraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamhijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M.

Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mikraj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti.

Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.

Dalil Peristiwa Isra’ Mi’raj

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Al-Isra’ 17:1)

“Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13-18)

Sejarah dan Kisah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai buraq bersama Jibril. Jibril berkata, “turunlah dan kerjakan shalat”.
Rasulullahpun turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?”
“tidak tahu”, kata Rasul.
“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “, kata Jibril.
Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullhmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.
Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah rasul memasuki masjid ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul. Rasul bertanya : “Siapakah mereka ?”
“Saudaramu para Nabi dan Rasul”.
Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.
“Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihatJibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 13 – 18).
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril Rasulullah membaca yang artinya : “Segala penghormatan adalah milikAllah, segala Rahmat dan kebaikan“.
Allah berfirman yang artinya: “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.
Rasul membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh. Rasulullah dan ummatnya menerima perintah ibadah shalat“.
Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan ummatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.
“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”.
Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.
Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur”.
Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.

Kemudian Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan Allah SWT. Tidak ada sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan”. Rasul melihat gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat pohon-pohon dari emas. Rasul melihat disurga apa yang mata belum pernah melihat, telingan belum pernah mendengar dan tidak terlintas dihati manusia semuanya masih kosong dan disediakan hanya pemiliknya dari kekasih Allah ini yang dapat melihatnya. Semua itu membuat Rasul kagum untuk seperti inilah mestinya manusia beramal. Kemudian Rasul diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram menjelang subuh.

Mendapat Perintah Shalat 5 waktu
Agaknya yang lebih wajar untuk dipertanyakan, bukannya bagaimana Isra’ Mi’raj, tetapi mengapa Isra’ Mi’raj terjadi ? Jawaban pertanyaan ini sebagaimana kita lihat pada ayat 78 surat al-lsra’, Mi’raj itu untuk menerima mandat melaksanakan shalat Lima waktu. Jadi, shalat inilah yang menjadi inti peristiwa Isra’Mi’raj tersebut.
Shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan spiritual individual hubungannya dengan Allah. Shalat juga menjadi sarana untuk menjadi keseimbangan tatanan masyarakat yang egaliter, beradab, dan penuh kedamaian. Makanya tidak berlebihan apabila Alexis Carrel menyatakan : “Apabila pengabdian, sholat dan do’a yang tulus kepada Sang Maha pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut“. Perlu diketahui bahwa A. Carrel bukanlah orang yang memiliki latar belakang pendidikan agama, tetapi dia adalah seorang dokter dan pakar Humaniora yang telah dua kali menerima nobel atas hasil penelitiannya terhadap jantung burung gereja dan pencangkokannya. Tanpa pendapat Carrel pun, Al – Qur’an 15 abad yang lalu telah menyatakan bahwa shalat yang dilakukan dengan khusu’ akan bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, sehingga tercipta tatanan masyarakat yang harmonis, egaliter, dan beretika.

Peristiwa-Peristiwa Yang Terjadi Ketika Isra’ Mi’raj

Ada beberapa peristiwa yang melingkupi Isra Mi’raj itu, selain hanya sekadar perjalanan dari Mekah ke Yerusalem dilanjutkan ke langit dengan
kendaraan Buraq, tetapi tidak banyak orang yang mengetahuinya, yaitu:

  • Pembelahan dada Nabi Muhammad saw. yang kemudian disucikan dengan air zamzam oleh Malaikat Jibril di samping Ka’bah sebelum berangkat ke Yerussalem.
  • Nabi Muhammad saw. menjadi imam atas nabi-nabi terdahulu ketika shalat sunnah dua rakaat di Masjid Al-Aqsa.
  • Malaikat Jibril datang membawa dua gelas minuman yang berisi susu dan arak. Nabi Muhammad saw. memilih susu yang mengisyaratkan bahwa umat Islam tidak akan tersesat.
  • Di langit pertama, Nabi Muhammad saw. bertemu Nabi Adam as.
    Dilangit kedua bertemu Nabi Isa as dan Nabi Yahya as.
    Di langit ketiga bertemu Nabi Yusuf as.
    Di langit keempat bertemu Nabi Idris as.
    Di langit kelima bertemu Nabi Harun as.
    Di langit keenam bertemu Nabi Musa as.
    Dan di langit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim as.
  • Saat mendapatkan perintah shalat, Nabi Muhammad saw. selalu berdiskusi dengan Nabi Musa as di langit keenam tentang bilangan shalat dalam sehari.

Hikmah Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW

Perintah sholat dalam perjalanan isra dan mi’raj Nabi Muhammad SAW, kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Islam dan memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya. Sehingga, dalam konteks spiritual-imaniah maupun perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan umat beragama (Islam).

Bersandar pada alasan inilah, Imam Al-Qusyairi yang lahir pada 376 Hijriyah, melalui buku yang berjudul asli ‘Kitab al-Mikraj’ ini, berupaya memberikan peta yang cukup komprehensif seputar kisah dan hikmah dari perjalanan agung Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, beserta telaahnya. Dengan menggunakan sumber primer, berupa ayat-ayat Al-Quran dan hadist-hadits shahih, Imam al-Qusyairi dengan cukup gamblang menuturkan peristiwa fenomenal yang dialami Nabi itu dengan runtut.

Selain itu, buku ini juga mencoba mengajak pembaca untuk menyimak dengan begitu detail dan mendalam kisah sakral Rasulullah SAW, serta rahasia di balik peristiwa luar biasa ini, termasuk mengenai mengapa mikraj di malam hari? Mengapa harus menembus langit? Apakah Allah berada di atas? Mukjizatkah mikraj itu hingga tak bisa dialami orang lain? Ataukah ia semacam wisata ruhani Rasulullah yang patut kita teladani?

Bagaimana dengan mikraj para Nabi yang lain dan para wali? Bagaimana dengan mikraj kita sebagai muslim? Serta apa hikmahnya bagi kehidupan kita? Semua dibahas secara gamblang dalam buku ini.

Dalam pengertiannya, Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, dan bukan sekadar perjalanan “wisata” biasa bagi Rasul. Sehingga peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah yang akan menjadi titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. John Renerd dalam buku ”In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,” seperti pernah dikutip Azyumardi Azra, mengatakan bahwa Isra Mi’raj adalah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain perjalanan hijrah dan Haji Wada. Isra Mi’raj, menurutnya, benar-benar merupakan perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan dunia spiritual.

Jika perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah pada 662 M menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah, maka Isra Mi’raj menjadi puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik). Isra Mi’raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil). Sehingga, perjalanan ini menurut para sufi, adalah perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi.

Inilah perjalanan yang amat didambakan setiap pengamal tasawuf. Sedangkan menurut Dr Jalaluddin Rakhmat, salah satu momen penting dari peristiwa Isra Mi’raj yakni ketika Rasulullah SAW “berjumpa” dengan Allah SWT. Ketika itu, dengan penuh hormat Rasul berkata, “Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah”; “Segala penghormatan, kemuliaan, dan keagungan hanyalah milik Allah saja”. Allah SWT pun berfirman, “Assalamu’alaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh”.

Mendengar percakapan ini, para malaikat serentak mengumandangkan dua kalimah syahadat. Maka, dari ungkapan bersejarah inilah kemudian bacaan ini diabadikan sebagai bagian dari bacaan shalat.
Selain itu, Seyyed Hossein Nasr dalam buku ‘Muhammad Kekasih Allah’ (1993) mengungkapkan bahwa pengalaman ruhani yang dialami Rasulullah SAW saat Mi’raj mencerminkan hakikat spiritual dari shalat yang di jalankan umat islam sehari-hari. Dalam artian bahwa shalat adalah mi’raj-nya orang-orang beriman. Sehingga jika kita tarik benang merahnya, ada beberapa urutan dalam perjalanan Rasulullah SAW ini.

Pertama, adanya penderitaan dalam perjuangan yang disikapi dengan kesabaran yang dalam. Kedua, kesabaran yang berbuah balasan dari Allah berupa perjalanan Isra Mi’raj dan perintah shalat. Dan ketiga, shalat menjadi senjata bagi Rasulullah SAW dan kaum Muslimin untuk bangkit dan merebut kemenangan. Ketiga hal diatas telah terangkum dengan sangat indah dalam salah satu ayat Al-Quran, yang berbunyi “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”

Mengacu pada berbagai aspek diatas, buku setebal 178 halaman ini setidaknya sangat menarik, karena selain memberikan bingkai yang cukup lengkap tentang peristiwa Isra’ mikraj Nabi saw, tetapi juga memuat mi’rajnya beberapa Nabi yang lain serta beberapa wali. Kemudian kelebihan lain dalam buku ini adalah dipaparkan juga mengenai kisah Mikrajnya Abu Yazid al-Bisthami. Mikraj bagi ulama kenamaan ini merupakan rujukan bagi kondisi, kedudukan, dan perjalanan ruhaninya menuju Allah.

Ia menggambarkan rambu-rambu jalan menuju Allah, kejujuran dan ketulusan niat menempuh perjalanan spiritual, serta keharusan melepaskan diri dari segala sesuatu selain Allah. Maka, sampai pada satu kesimpulan, bahwa jika perjalanan hijrah menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah, maka Isra Mi’raj menjadi “puncak” perjalanan seorang hamba menuju kesempurnaan ruhani.

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAWsemoga bermanfaat!!


ريسكي